First I Meet You #1

13.58 1 Comment

AJANGHEA - Ya waktu seorang guru memanggilmu kebawah, dan dia membuatmu memberikan nomer HP kepadaku. Masih ingat? Wajahmu yang entah sebal atau bingung. Pertama kali melihatku.

Berikutnya sebatas memberi info untuk kumpulan, dan kamu memang tidak bisa hadir.

Kamu adalah orang yang aku percayakan untuk memenuhi kebutuhan dikegiatan eskul itu, terbukti ketika aku meminta menyediakan bekas minuman bersoda, kamu sediakan. Kecuali hal yang paling penting, paling aku butuhkan, sebuah projector yang tidak pernah ada saat itu, tapi kamu sudah berusaha.

Hanya dalam kegiatan elektronika, kamu tidak ikut gabung dengan kelompok manapun, kamu hanya diam dalam satu kelompok dan memperhatikan dengan wajah tanpa ada sedikitpun senyum. Tapi kamu senyum menyeringai ketika berbicara denganku.

Ketika kita berbicara didepan, tepatnya saat kujelaskan program kerja eskul kepadamu. Aku tersadar dan merasakan geli seperti permen lucu yang manis jika kujilat.

"gak bisa bilang huruf R?" tanyaku menahan tawa.

Entah kenapa kamu malah meminta maaf. Lucu sekali.

Terakhir kubertemu orang yang tidak bisa bilang R dengan sangat pasih, dia masih kelas 2 SD. Menarik sekali kamu, tubuh tinggi, kelas 2 SMA, gak bisa bilang R. Unch!

Hari itu sebenarnya tidak ada yang istimewa selain aku berhasil menemukan bahwa ada anak SMA, yang imut, lucu, dan gak bisa bilang huruf R. Seperti permen lucu yang manis jika kujilat.

***

Kumpulan berikutnya tidak ada hal aneh yang terjadi, keculi ada satu anak yang dengan tanpa dosa mengeluarkan termal paste dalam suntikannya, hanya karena penasaran dan dipikir itu odol. Dan itu rupanya kamu.

Kesal? lumayan. Kesal banget? sampai kabel male-male dibuat karya seni dengan tidak bertanggung jawab, mungkin aku tidak akan kesal sama sekali. huft

Kalo kamu masih ingat, temen kamu memelukmu dari belakang tanpa ada rasa malu. Mungkin kamu risih dan kamu bilang, "jangan meluk ih."

"gak normal" kataku.

Sebenarnya hampir tidak ada berkesan dihari itu kecuali...?

Saat aku meminta seseorang untuk kedepan mencoba alat, yang kedepan adalah kamu.

***

Hari berikutnya adalah persiapan untuk mengikuti perlombaan di sekolah almamaterku, jangan disebutin, tapi depannya NE belakangnya SAS. Aku sengaja buatkan presentasi untuk kelompokmu, karena katanya kalian sibuk remedial. Ok kamu boleh ngales...

Entah kapan sempat melihatmu latihan, tapi karena aku tidak bisa hadir ikut menemani saat itu. Jadi hanya kamu dan teman sekelompokmu, aku mau bantu kamu latihan.

"Jangan udah sore, gak ada orang" katamu.

Yasudah aku memilih di nesas untuk bantu persiapan besok.

Besoknya kamu datang lebih pagi, lebih pagi dari yang aku tau, awalnya kamu malu dan mungkin ragu masuk ke nesas, entah kenapa? Yang pasti alat kamu masih disekolah dan kamu balik lagi sekolah.

Berkali-kali kita saling chat, seolah kamu belum siap dan kalau ada waktu meminta buat latihan. Sampai dimana waktu giliran kalian udah tiba, aku hanya bisa memberi semangat dengan...
ya kamu tau apa yang aku lakukan ditangga waktu itu.

Sampai kamu naik keatas panggung dan mulai berbicara. Kamu keliatan begitu grogi, berbicara tidak lancar, kecepatan, dan tidak fokus.

"segitumah udah bagus ko!", kataku menyemangatimu.

Aku tidak pernah tau bagaimana cara jadi pelatih yang baik, atau pelatih yang seharusnya. Yang pasti jika ada yang down, aku harus menyemangatinya bukan memarahi. Karena segitumah udah bagus ko.

Besoknya kamu gak bisa hadir dengan alasan ada pelantikan di SMP. Dulu aku hanya berpikir kenapa bisa sepenting itu, sampai harus mengabaikan kegiatan ini. Lalu kamu bilang karena malu habis presentasi kemarin kacau, aku bilang, "segitumah udah bagus ko."

Karena aku pernah punya pengalaman yang 1000 kali lebih memalukan dari itu.

Tapi sekarang aku sudah tau apa alasan sebenarnya, tapi mungkin aku salah. Karena ini adalah saat dimana kita belum dekat-dekat amat. Tapi walau begitu bagiku segitu juga udah bagus ko.

***

To Be Continue...

Narsis Berdua... Lho Ko Ada Baymax Big Hero 6

09.58 Add Comment
Iseng narsis di depan gedung Walikota. Awalnya cuma berdua. Eh ko jadi ada Baymax? Dari mana datangnya robot ini? 

Baymax, Ajang Rahmat, dan Vicky
Sedikit cerita mengenai Baymax. Pasti udah pada tau kan, Film Big Hero 6. Setelah Disney sukses sama Frozen, Big Hero 6 gak kalah sukses juga. Mengambil tema Super Hero, yang salah satu jagoannya adalah robot berbungkus balon yang bernama Baymax.

Jadi bener nih Bung Ajang foto bareng sama Baymax?

Pertama saya tidak pernah kenal dan dekat dengan Baymax.

Kedua Baymax mahluk fiksi animasi 3D. Tapi karena dia robot, versi aslinya bisa dibuat seharusnya.

Jika ada yg jago ngedit foto pasti udah tau kalo itu hasil rekayasa photoshop :p

Tapi lumayan keren juga kan! Oya kalo ada yg mau tau gimana caranya, selanjutnya saya posting deh...

Mantan Bukan Bekas Pacar!

18.18 Add Comment
Analogi barang bekas, Orang kalau buang sampah itu pasti ikhlas, gak bakal dipikirin lagi, contoh lain buang boker, udah pasti ikhlas, gak ada orang boker terus bilang, "ya ampun Gua galau banget?" ,"kenapa?" . "baru aja Gua Buang si Dia?", "Siapa?" . "sisa makan semalem..." , "what???"...

Gak ada yang kayak gitu, pasti ikhlas, gak bakal dipikirin...

Tapi pasti beda banget sama Lo yang baru mutusin pacar, iya lo pasti kepikiran tuh semaleman, pasti ada rasa menyesal (berak nggak mungkin lo sesalin). Suatu waktu Lo pasti kangen sama mantan Lo (lo pernah kangen ma Nasi basi yang udah Lo buang?) ,,, Lo pasti ada hasrat pengen balikan lagi... Nah kalau gitu Mantan berarti BUKAN Bekas Pacar...


Tapi arti kata bekas itu kan... Suatu hal bisa dikatakan Bekas jika SUDAH DIPAKE. Misal Lo beli Sendal baru, kemudian itu SANDAL Lo Pake sebulan, nah apa itu sandal masin sandal baru, ya enggalah, itu udah jadi sandal bekas.

Nah sekarang Lo ngapain aja nih sama pacar Lo selama ini. Lo pertama jadian ma dia, terus Lo berhubungan. Nah bisa dikatakan mantan Lo bekas ada pada kunci, "berhubungan", pas Lo hubungan Lo ngapain aja, kalo cuma pegangan sama ciuman ya, berarti yang jadi bekas cuma tangan dan bibir kan, kcuali kalau pas ciumannya lo nakal, berarti tambah gigi dan lidah lo jadi bekas juga. Tapi kalau lebih dari itu, semua hal dari diri Lo menjadi bekas dan tak berguna, nah ngapain Lo tuh? oke gak perlu dijawab?

Tapi jika Lo bisa menjaga, sampai dimana telapak tangan Lo masih Bisa dikatakan Perawan belum pernah disentuh Pacar Lo dan yang lainnya, mau Lo pacaran seabadpun, Lo masih bisa dikatakan barang baru..
Atau kata lainnya barang tidak terpakai…

Setuju???

Filter Ditelinga!

02.15 Add Comment
Entah bagaimana itu? Tapi selama kita hidup, selalu saja ada orang yang tidak bisa menjaga mulutnya. Tanpa dia pikirkan dulu, dia berkata seenaknya. Dan tidak sedikit yang begitu menyakitkan.

Padahal kita ketahui tidak ada yang bisa lebih tajam lagi selain lidah. Walaupun tak menimbulkan luka fisik, tapi menimbulkan luka yang kita sendiri tidak mengerti bagaimana menyembuhkannya? Seakan dada kita terbenam dalam sesak, seolah oksigen semakin berkurang, dan begitu sakit walau hanya dibayangkan.

Saya termasuk manusia yang menerima banyak perkataan buruk. Dan itu terjadi dari mulai saya kecil, tak sedikit teman yang saya anggap teman, mengejek saya sepanjang waktu itu. Tidak hanya terjadi di kelas dasar, tapi juga saat saya mulai duduk di bangku SMP, dan masih berlanjut kemasa putih abu.

Bahkan dimasa itu, bukan hanya teman. Tapi juga kata-kata yang memiliki rasa kotoran itu juga keluar dari mulut guru saya. Hingga sekarang saya sudah terlatih dengan semua itu.

Saya memang termasuk kedalam anak yang nakal. Bahkan katakan saja mereka memang bisa disebut pantas melontarkan kata-kata itu. Tapi bagi saya itu sudah tidak penting lagi, sekarang saya seperti memiliki sebuah saringan dalam telinga. Tak ada sedikitpun kalimat busuk yang bisa masuk, selain untuk saya lupakan, dan buat apa dipedulikan?


"Disaat orang lain tidak mempunyai filter dimulutnya, sebaiknya kita memiliki filter ditelinga kita."

Kalimat itu selalu saya sampaikan sekarang. Terutama kepada orang yang sering kesal dengan yang diucapkan temannya, atasannya, dan semua orang yang tak pernah berpikir dulu sebelum berkata. Orang-orang yang tidak tau cara menyampaikan hal dengan baik.

Karena mereka juga lebih banyak berbicara dari pada mendengar, mereka lupa kalau telinga mereka sebenarnya lebih banyak daripada mulut.

5, 4, 3, 2, . . . . . . !

16.55 Add Comment


Hari ini aku sembilan belas
Semenjak masa itu berakhir
Semenjak kelas itu di tutup
Saat terakhir kududuk di kelas

Yaa... Waktu itu selalu konsisten
Mungkin kita merasa dia egois
Kita merasa waktu terlalu cepat
Dan melepas seragam putih abu

Pernahkah kamu mengenang
Atau apakah aku telah terlupakan
Apa karena sekarang kamu masih...
Mmm... Masih duduk di bangkumu
Dan aku sudah beranjak, setahun lalu

Ngomong2, berapa umurmu sekarang?
Sudah dewasa kah? kupikir masih 17
Tak pernah kulihat lagi...
Senyummu pasti tambah manis.

Bagaimana dengan tanamannya?
Masih selalu kamu rawat?
Lalu kucingmu sudah bisa apa sekarang?
Apakah suaranya masih "Meong" kah?

Terakhir... Namamu masih yang itu kan?
Alamatmu masih disitu?
Ramadhan ini bolehkan aku singgah?
Akan kubawa banyak bunga kali ini.
Akan kucium lebih lama batu nisanmu.
Dan akan lebih banyak Do'a lagi untukmu.
Dan bersabar ya...
Tunggu aku, sebentar lagi...

5,4,3,2...!